Sederhana

 

Bahagia itu sederhana ;

Sesederhana mendengar suaramu dan mendapati engkau disana baik-baik saja.

 

-Jum’at malam, 10 :06 p.m.-

Juli 2012 yang lalu :)

Untuk 14  bulan pertemanan kita, terimakasih.
Terimakasih atas warna warni yang telah engkau torehkan dalam kanvas kehidupanku. Atas semua canda tawa keluh kesah yang telah kita ciptakan bersama. Untuk cuekmu yang masih belum bisa aku pelajari sepenuhnya, untuk manjaku yang tidak mengenal waktu, untuk sebel yang aku ciptakan ketika kamu telat membalas sms ataupun menghubungiku duluan. 🙂

untuk 14 bulan pertemuan kita, tahukah kamu?

Ketika pagi menyapa, sms selamat pagi darimu adalah yang paling aku nantikan. Karena ucapan tersebut tidak sekedar ucapan selamat pagi tapi juga berartikan bahwa kamu memikirkanku disetiap bangun tidurmu.

Aku tidak pernah berniat untuk mengganggumu ditengah-tengah waktu sibukmu, ditengah pekerjaan kantor yang hampir membuatmu pusing dan lelah, bahkan dikala santap siangmu. Aku hanya ingin memastikan bahwa engkau makan, menikmati makan siangmu dan selalu mengingatku disela-sela waktumu.

Pun begitu ketika malam menyapa. Aku ingin menjadi satu-satunya tempat bagimu untuk  menceritakan segala aktivitasmu setelah seharian penuh kamu bekerja hingga akhirnya aku ketiduran :D.

Untuk air mata yang selalu mengiringi selama 14 bulan pertemuan kita, terima kasih.

Terimakasih telah menjadikan kami semakin dekat dalam mencapai  muara dari perjalanan air mata tersebut.

untuk 14 bulan pertemuan kita,
Semoga Allah swt senantiasa memudahkan dan melancarkan segala urusan kita dalam mewujudkan hubungan yang lebih baik lagi kedepannya. Menggenapkan kita menjadi satu.
Semoga kita semakin dewasa dan semakin memahami sifat dan perangai masing-masing.

untuk 14 bulan pertemuan kita, terima kasih..
semoga ada 14 tahun selanjutnya, bahkan 14 abad selanjutnya..

Aamiin..

@Garuda Lounge Soetta, 00 : 27 A.M.

-220913-

Seperempat plus 1

26

Yuup..

sesuai dengan judul di atas, tepatnya 26 Juli 2013 yang lalu, saya genap berusia seperempat plus 1, atau meminjam istilah vickinisasi 26 my age 😀

26..
Tak banyak do’a dan pinta yang saya panjatkan. Masih dengan do’a yang sama dan ucapan terima kasih yang sama untuk keluarga, calon teman sejiwa, sahabat, teman-teman, dan lingkungan yang selalu memberikan dukungan dan pelajaran tiada henti di setiap harinya.

26..
Semoga menjadi usia yang semakin berkah dan bisa memaknai usia ini dengan lebih baik lagi. Menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih tegar seperti do’a dari teman-teman semua.

26..
Selamat datang, Barakallah..:)

@Garuda Lounge Soetta, 220913, 00:02 a.m.

Bekerja vs Ibu Rumah Tangga

 

Menyambung tulisan yang sebelumnya, keinginan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga itu begitu besar di saya. Mengingat masa kecil saya yang tidak diasuh dan dididik langsung oleh orang tua, saya ingin anak-anak saya kelak tidak mengalami hal yang sama seperti yang saya rasakan. Saya ingin menjadi orang pertama yang melihat pertumbuhannya, mengajarkannya matematika, mengenalkannya pada hal-hal baru disetiap tingkatan usianya. Saya ingin menjadi istri yang selalu ada ketika dibutuhkan, mendampingi suami  ketika dia lelah dari rutinitasnya setiap hari, dan menjadikan rumah sebagai seindah-indahnya tempat yang ada di dunia.

Tapi dilain sisi, saya juga harus bekerja untuk membalas jasa-jasa dan membayar segala lelah dari orangtua yang telah berkorban banyak hal untuk saya. Untuk membantu kehidupan orang tua dan saudara-saudara saya. Untuk mewujudkan mimpi saya agar bisa berbagi dengan sesama.

KepadaMU.

Saya serahkan segala kehidupan hamba,Tuhan. Jika saya harus bekerja, semoga saya mampu menjadi Istri dan Ibu seperti apa yang saya cita-citakan. Pun jika tidak bekerja dan fokus menjadi ibu rumah tangga, saya percaya bahwa Engkau telah mempunyai rencana yang indah dan telah menyiapkan rezeki yang lebih untuk keluarga saya kelak.

Besarkanlah hati hamba ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

 

@sudut cafeteria, 05:03 p.m.

19 September 2013

Alhamdulillah saya terlahir sebagai wanita Part 2

Perempuan itu ibaratnya pakaian buat laki-laki;

Menghangatkan dimusim hujan meneduhkan saat kemarau.

Sang Kiai Quote..

 

Membaca kutipan di atas, saya kembali bersyukur terlahir sebagai perempuan. Ungkapan yang sama pernah saya tuliskan disini. Quote diatas menambah semangat saya sebagai perempuan. Perempuan dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang dia punya, mampu melahirkan orang hebat dan berguna bagi kehidupannya. Dengan didikan dan kasih sayangnya mampu menjadikan suami dan anak-anaknya berada di barisan paling depan dalam gardu kehidupan. Tak salah jika ada kata bijak yang mengungkapkan kalau dibalik kesuksesan seorang pria, ada wanita di belakangnya!

 

Semoga saya bisa menjadi wanita seperti itu. Aamiin..:)

Kamu

 

Aku bisa terlihat bijak seperti yang aku tuliskan. Tapi tidak ketika aku berurusan denganmu.

Aku bisa bersikap positif untuk setiap masalah yang sedang aku hadapi, tapi tidak ketika aku bermasalah denganmu.

Aku bisa menjadi wanita dewasa ketika aku ada dalam suatu perkara, tetapi tidak ketika dihadapanmu.

Aku bisa menjadi kuat ketika aku berada dalam titik lemah sekalipun, tetapi tidak ketika bersamamu.

Aku bisa bercerita ribuan kata kepada sahabat, teman, dan lingkungan, tetapi tidak ketika dengan kamu.

 

Dihadapanmu, aku merasa lemah. Aku merasa manja. Aku merasa egois. Aku tidak bisa menjadi diriku sendiri ketika dihadapanmu. Aku selalu ingin dimengerti dan dimanja. Denganmu, kata-kata terasa susah untuk diucapkan. Aku bisa bercerita banyak hal, tetapi ketika denganmu, kata-kata itu serasa menghilang, apalagi ketika aku sedang ngambek. Denganmu, aku percaya kalau kamu mampu. Mampu menjadi lelaki yang bisa aku andalkan. Bersamamu, adalah hal yang selalu aku impikan. Aku ingat setiap detail detik kebersamaan kita. Serasa ingin menghentikan waktu, sehingga kita lebih lama bersama. Meskipun aku tahu, itu sangatlah tidak mungkin.

Kamu itu, lelaki yang sedikit nyebelin, sering buat aku nangis, dan sesak di dada akibat menahan rindu ketika kangen melanda. Meskipun begitu, aku selalu mencintaimu karena kamu, lelakiku.  Lelaki yang tak pernah lelah mencintaiku, yang selalu menjaga hatinya, yang selalu belajar untuk menyayangiku, menerimaku, memahamiku. Lelaki yang menjadi alasanku untuk menangis, tersenyum dan tertawa kembali.

Siang hari yang panas, 08042013, Met istirahat, Kamu 🙂

 

 

Selamat Tidur, Sayang

Dear Kamu..,

Aku tahu kamu lelah.

Kamu lelah kan? Lelah mencoba untuk terus bertahan di tengah permasalahan hidup yang katamu tak pernah ada habisnya tapi menggoda untuk ditaklukan ini.

Kamu lelah kan? Lelah untuk terus bertahan dalam kerasnya kehidupan yang katamu sangat menantang di setiap hari-harimu.

Kamu lelah kan? Lelah dalam mewujudkan mimpi-mimpi yang telah aku dan kamu bangun.

Kamu lelah sayang. Tidurlah! Pejamkan matamu, istirahatkan dirimu dan biarkan mimpi-mimpi indah menemani tidurmu. Hingga esok akan kau temui ada aku dan sebuah harapan besar untuk dapat diwujudkan bersama.

I Love You #Pelukcium :*

 

-Minggu dinihari, 01 : 53 a.m. 070413-

 

Terima Kasih

Thanks

Terima kasih ;

Untuk masa kecil yang tak bisa kupilih

Untuk  setiap tetes air mata yang tumpah

Untuk setiap masalah yang hadir.

 

Terima kasih;

Untuk setiap kenangan yang tercipta

Untuk setiap pelangi yang terukir

Untuk setiap kemudahan yang kudapat

Untuk setiap sesak yang datang.

 

Untuk setiap proses yang mengajarkanku kedewasaan, Terima kasih.

Untuk setiap nikmat yang kurasakan di setiap hari, Terima kasih.

Untuk kemarin yang indah, hari ini yang masih belum tahu akan berakhir seperti apa, dan besok yang penuh rahasia, terima kasih.

Untuk kesempatan yang diberikan sehingga bisa menulis lagi di blog yang banyak warna ini, Terima Kasih 🙂

*****

Hujan  sore ini, 22032013

Self Note : Renungan

 

Life

 

Menyambung tulisan yang ini, tadinya saya berniat untuk menuliskan kisah-kisah indah yang saya lalui setiap harinya. Tapi kembali karena kesibukan ( dibaca : sok sibuk :D) akhirnya saya ndak bisa menulis setiap hari 😦  Setelah sekian lama ndak nulis, akhirnya sore ini saya kembali nulis. Diawali dengan tulisan yang romance, sekarang saya akan menuliskan hal yang serius 😀

Sore ini saya blogwalking ke salah satu blog follower baru saya 🙂 Diblog itu ada salah satu tulisan yang saya suka. Tulisan itu berjudul Renungkan. Dalam tulisan itu dituliskan pertanyaan-pertanyaan tentang siapa kita, apa yang telah kita lakukan dan kita peroleh sepanjang usia, dan sebagainya. Membaca pertanyaan itu, membuat saya belajar menyadari kembali kehidupan yang saya punya.

Tanpa basa-basi saya akan mulai menjawab pertanyannya.

  1. Siapa kita saat ini ?  Saya adalah saya, masih seorang wanita biasa yang bernama indah yang bekerja sebagai tenaga kontrak di salah satu instansi pemerintahan. Seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana dan berada dilingkungan yang sederhana pula. Saya adalah seorang wanita yang memiliki harapan-harapan tinggi agar bisa bermanfaat bagi sesama.
  2. Apa yang telah kita lakukan dan kita peroleh sepanjang usia kita? Disepanjang usia saya yang sudah seperempat abad ini, belum banyak yang telah saya lakukan bagi keluarga, agama, apalagi negara. Saya masih menjadi beban bagi keluarga, belum bisa mengabdi bagi sesama, dan masih menjadi tanggungan bagi Negara L:( Jadi jika ditanya apa yang telah kita lakukan sepanjang usia kita, maka saya jawab tidak ada :(. Berbanding terbalik dengan hal-hal yang telah saya peroleh. Disepanjang hidup saya, saya telah memperoleh begitu banyak hal-hal besar. Memiliki keluarga yang tak henti-hentinya menyayangi saya, memiliki sahabat yang selalu mendukung saya, dan memiliki teman dekat yang selalu  setia disamping saya. terima kasih. Pun begitu dari sisi Agama, Kasih sayang dan nikmat tak henti-hentinya dicurahkan oleh Allah kepada saya dan keluarga. Alhamdulillah. Apalagi Negara, lahir dan tinggal di Indonesia, merupakan satu nikmat bagi saya. Terima kasih.
  3. Apa yang telah kita persembahkan kepada orang yang mencintai dan yang kita cintai ? singkat saja, belum ada
  4. Bagaimana kita ingin menjalani sisa hidup kita? Saya ingin menjalani sisa hidup saya dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. Menjadi seseorang yang bisa berkata tidak untuk sesuatu yang tidak saya sukai. Dan menjadi seseorang yang selalu lebih baik di setiap harinya
  5.  Seperti apa masa lalu kita dan seperti apa masa depan kita? Masa lalu saya memang tidak seindah masa lalu teman-teman semua, tapi saya berterima kasih karenanya. Untuk masa lalu yang tak bisa kupilih, terima kasih. Dan untuk masa depan yang masih misteri, biarlah dia tetap menjadi misteriNYA. Apapun yang terjadi nanti, saya percaya itu memang terbaik untuk saya.

Begitulah hasil renungan saya sore ini. Thanks yah Ichsan Silahudin, tulisanmu menjadi inspirasi tulisan saya sore ini 🙂

 

Dibawah tangga rumah, 05:48 p.m.

12 Februari 2013