Merindu

sscb1

 

Aku merindu;

Untuk setiap tawa yang kita hasilkan

Untuk setiap kebersamaan yang menggembirakan

Untuk setiap pertemuan-pertemuan yang begitu bermakna

 

sscb2

Aku merindu;

Melihat senyum itu

Melihat tawa itu

Mencium bau lem dan melihat penampilan sederhana itu

 

 

 

sscb4

Aku merindu;

Akan setiap pelukan yang kalian berikan

Akan ulah yang kalian perbuat yang terkadang buat aku marah

Akan ekspresi muka kalian ketika menjahilin teman kita yang lainnya

 

Sekarang aku tidak pernah melihatmu lagi. Jarang berkomunikasi dengan kalian bahkan untuk sekedar menemui kalian di tempat biasa kita mangkal. Kesibukan pekerjaan dan kesibukan untuk membina masa depan, membuat kita terpisah untuk saat ini. Tapi yakinlah kalian selalu ada dihatiku.

 

Maaf..

Semakin sedikit waktu untukmu,Save Street Child Bandung..

 

Dibawah derasnya hujan, 10062013

 

Self Note : Nikmatilah, Ndah!

Dalam hidup, banyak hal dan peristiwa yang terjadi, dan tidak semua peristiwa itu kamu sukai,Ndah. Jalani dan nikmati sajalah, karena sekeras apapun kamu berusaha menolaknya, kamu tetap tak dapat merubahnya.

Karena tak selamanya hidup berjalan seperti yang engkau inginkan, maka nikmatilah setiap proses hidup yang harus kamu lewati,dan ciptakanlah keadaanmu sebaik mungkin yang kamu bisa,Ndah!

Suatu sore di Kantor, pagi yang kurang bersahabat di Soekarno Hatta, Grand Hatika Hotel, Belitung yang cukup indah 🙂 Bandung,Jakarta, Belitung, 27-31 Mei 2013..

Grand Hatika Hotel, 09:47 p.m.

Strength Quote

 

Life is filled with unanswered questions, but it is the courage to seek those answers that continues to give meaning to life. You can spend your life wallowing in despair, wondering why you were the one who was led towards the road strewn with pain, or you can be grateful that you are strong enough to survive it

J.D. Stroube

Kehidupan di Sekitar TPA

 

Gunung sampah di TPA Tamangapa

Gunung sampah di TPA Tamangapa

 

Kamis, 23 Mei 2013 yang lalu, saya pergi ke Tempat Pembuangan Akhir Tamangapa, Kec.Antang, Makasar, dalam rangka Praktek Kerja Lapangan Diklat SIG Dalam Penataan Ruang yang diselenggarakan oleh kantor saya bekerjasama dengan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam PKL ini, peserta diklat diminta membuat Sistem Informasi Geografis yang akan dijadikan laporan untuk seminar dan hasil akhir dari Diklat tersebut. Berhubung saya tidak begitu memahami apa itu sistem informasi geografis, maka kita abaikan sajalah hal itu 😀

Ada satu hal yang menarik perhatian saya ketika saya memasuki wilayah yang dipenuhi dengan gunung sampah itu, yakni terdapat pemukiman penduduk disana. Mereka hidup, tinggal, makan, bernapas, buang air, dan melakukan sederet aktivitas kehidupan disana :(. Warga disana terlihat begitu akrab dengan bau sampah dan lalat yang hinggap dimana-mana. Sungguh bukanlah pemandangan yang menyenangkan 😦

 

ANAK2 TPA

Selain itu, ada satu hal lagi yang menarik perhatian saya, yakni ketika mobil truk pengangkut sampah masuk ke lokasi TPA, akan kita dapati anak-anak seusia SD yang bergantungan berusaha naik ke atas truk untuk memilih sampah-sampah plastik yang masih layak pakai. Anak-anak yang seharusnya sekolah dan mencicipi pendidikan, tapi tidak dengan mereka. Mereka harus bergelut dengan sampah dan mengabaikan pendidikan. Semoga allah senantiasa menjaga, memelihara,  dan memberkahi mereka.

 

Makasar..

Ternyata, di tengah banyaknya gedung-gedung bertingkat yang saya temui di kota itu, terdapat satu sisi kehidupan yang menyedihkan, yang mengajarkan saya untuk lebih bersyukur dengan kehidupan yang saya miliki sekarang.

Terimakasih Makasar, 4 hari disana lumayan menenangkan hati saya yang sedang galau 😀

Cerita hari ini

Besok kantor saya akan dikunjungi oleh Wakil Menteri ESDM dalam rangka kunjungan kerja Wamen ke Pusat-Pusat Pendidikan dan Pelatihan  di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Nah, berhubung besok mau kedatangan tamu penting, alhasil sejak kemaren hingga hari ini kantor berkemas dan bersih-bersih sana sini.

Dimulai sejak kemaren dimana barang-barang hasil Pengadaan Barang/Jasa yang seabrek-abrek berantakannya yang biasa dijumpai ketika mau masuk ke ruangan diungsikan dulu ketempat pengungsian. Di setiap sudut kantor disusun rapi  dan secantik mungkin.

Tadi pagi ketika nyampe kantor, saya begitu terkesima dengan keadaan kantor yang lebih rapi dan cantik. Di setiap sudut kantor dihiasi dengan bunga yang menghijau. Taman kantor pun disulap menjadi indah banget. Seolah masih ada yang kurang, hingga saya menulis tulisan ini, kantor saya melakukan bersih-bersih dan mempercantik diri.

Dari kunjungan Wamen besok saya belajar, bahwa, terkadang kita baru akan membenahi diri ketika akan dilihat/dinilai oleh orang lain. Kantor saya belum tentu menjadi lebih rapi seperti sekarang kalau saja Pak Wamen tidak datang besok.  Bukan karena tanpa inisiatif, kedatangan Wamen besok mampu membuat kantor menjadi lebih rapi dari yang sebelumnya.

Pernyataan yang sama saya ajukan ke diri sendiri. Kamu kayak gitu ga, Ndah? Baru akan bebersih ketika akan dilihat/dinilai oleh orang lain? 🙂

Selamat Istirahaat, Temans:)

Kamu

 

Aku bisa terlihat bijak seperti yang aku tuliskan. Tapi tidak ketika aku berurusan denganmu.

Aku bisa bersikap positif untuk setiap masalah yang sedang aku hadapi, tapi tidak ketika aku bermasalah denganmu.

Aku bisa menjadi wanita dewasa ketika aku ada dalam suatu perkara, tetapi tidak ketika dihadapanmu.

Aku bisa menjadi kuat ketika aku berada dalam titik lemah sekalipun, tetapi tidak ketika bersamamu.

Aku bisa bercerita ribuan kata kepada sahabat, teman, dan lingkungan, tetapi tidak ketika dengan kamu.

 

Dihadapanmu, aku merasa lemah. Aku merasa manja. Aku merasa egois. Aku tidak bisa menjadi diriku sendiri ketika dihadapanmu. Aku selalu ingin dimengerti dan dimanja. Denganmu, kata-kata terasa susah untuk diucapkan. Aku bisa bercerita banyak hal, tetapi ketika denganmu, kata-kata itu serasa menghilang, apalagi ketika aku sedang ngambek. Denganmu, aku percaya kalau kamu mampu. Mampu menjadi lelaki yang bisa aku andalkan. Bersamamu, adalah hal yang selalu aku impikan. Aku ingat setiap detail detik kebersamaan kita. Serasa ingin menghentikan waktu, sehingga kita lebih lama bersama. Meskipun aku tahu, itu sangatlah tidak mungkin.

Kamu itu, lelaki yang sedikit nyebelin, sering buat aku nangis, dan sesak di dada akibat menahan rindu ketika kangen melanda. Meskipun begitu, aku selalu mencintaimu karena kamu, lelakiku.  Lelaki yang tak pernah lelah mencintaiku, yang selalu menjaga hatinya, yang selalu belajar untuk menyayangiku, menerimaku, memahamiku. Lelaki yang menjadi alasanku untuk menangis, tersenyum dan tertawa kembali.

Siang hari yang panas, 08042013, Met istirahat, Kamu 🙂

 

 

Self Note : kerendahan Hati

Kerendahan Hati*

 

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit,

jadilah saja belukar, tetapi belukar terbaik yang tumbuh di tepi danau.

 

Kalau engkau masih tak sanggup menjadi belukar, jadilah saja rumput.

Tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.

 

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, jadilah saja jalan setapak

Tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air.

 

Tidak semua orang akan menjadi kapten,tentu harus ada awak kapalnya.

 

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu.

Jadilah saja dirimu sendiri, sebaik-baiknya dari nilai dirimu sendiri.

 

*Iwan Abdurrahman disadur dari “Be The Best of Whatever You Are” karangan Douglas Malloch

 

Saya nemu puisi ini di salah satu ruangan teman kantor saya. Ketika itu saya sedang berkunjung ke ruangannya untuk urusan kerjaan, di lemarinya saya lihat dia menempelkan puisi ini. Berhubung saya suka dengan kata-katanya, saya repost disini sebagai bahan pengingat tuk diri saya sendiri dan teman-teman semua 🙂

Saya sendiri masih bingung siapa penulis asli dari puisi ini. Diruangan teman saya tertulis kalau penulisnya adalah Iwan Abdurrahman, setelah saya cek di youtube, katanya Taufiq Ismail. Lain lagi di salah satu komentar pada video di youtube yang mengatakan kalau ini adalah puisi asli dari Douglas Malloch dengan judul “Be The Best of Whatever You Are”. Dan saya lebih yakin kalau Douglas Malloch ini pengarangnya.

Well, terlepas dari siapa pengarang asli dari puisi ini, terima kasih telah menghasilkan kata-kata indah yang sarat inspirasi ini 🙂

 

Selamat Tidur, Sayang

Dear Kamu..,

Aku tahu kamu lelah.

Kamu lelah kan? Lelah mencoba untuk terus bertahan di tengah permasalahan hidup yang katamu tak pernah ada habisnya tapi menggoda untuk ditaklukan ini.

Kamu lelah kan? Lelah untuk terus bertahan dalam kerasnya kehidupan yang katamu sangat menantang di setiap hari-harimu.

Kamu lelah kan? Lelah dalam mewujudkan mimpi-mimpi yang telah aku dan kamu bangun.

Kamu lelah sayang. Tidurlah! Pejamkan matamu, istirahatkan dirimu dan biarkan mimpi-mimpi indah menemani tidurmu. Hingga esok akan kau temui ada aku dan sebuah harapan besar untuk dapat diwujudkan bersama.

I Love You #Pelukcium :*

 

-Minggu dinihari, 01 : 53 a.m. 070413-